Senin, 15 Februari 2010

Bukanlah sebuah masalah yang ingin diperpanjang, melainkan mencari solusi dari masalah yang telah terjadi saat ini, merupakan dilema tersendiri ketika harus menentukan bahwa ini merupakan melanggar syari'at agama atau tidak.

Semua berawal ketika kita menemui hal-hal baru yang belum pernah di ketahui, yaitu wanita. Apakah bisa di bayangkan ketika kita (laki-laki) selama 6 tahun tidak mengetahui mahkluk Allah yang disebut dengan wanita.

Setelah 6 tahun berlalu, kita bertemu dengan berbagai karakter wanita. Dengan berjalannya waktu kita mengetahui beberapa wanita dan mulai ingin mengenal lebih jauh, tidak berapa lama kemudian kita telah merasakan bagaimana rasanya kehilangan seseorang yang kita senangi.

Maklum, hal seperti itu bagian dari kehidupan manusia yang ingin menghilangkan rasa penasarannya. Kali kedua kita harus menyisihkan kembali sebagian hati kita untuk seorang yang kita senangi dan sayangi, setelah menaruh hati kita kepada Allah, Nabi Muhammad, Abi dan Umi, serta keluarga. Dan ini bukan hanya sekedar permainan CINTA, tetapi ingin kembali kepada hakikat agama, yaitu menggenapkan sebagian agama kita.

Masalah yang terjadi adalah:
1. Ketika merasa sedih dan menghubungi orang yang kita sayangi merupakan yang salah?
2. Mana yang harus didahulukan antara orangtua berkata tidak dan hati kita berkata ya?
3. Bagaimana dengan perasaan kita yang berlebihan?
jelas pertanyaan di atas mempunyai jawaban, ini merupakan jawaban pribadi yang tidak disertai dengan dalil-dalil yang lengkap. Jawabannya:
1. Jelas salah, suara dari wanita merupakan aurat jadi menghubungi seorang kita sayangi merupakan hal yang salah.
2. Setiap agama membeberkan bahwa birrul-walidain (hormat kepada kedua orang tua) itu penting, karena mereka mengetahui mana yang terbaik untuk anaknya dan pengalaman mereka yang belum pernah kita dapatkan.
3. Perasaan yang berlebihan merupakan hal yang cukup berbahaya. Hal yang di takutkan adalah perasaan cinta kita melebihi cinta kita kepada Allah.

Tapi mengapa masalah yang diketahui ini sulit untuk di tinggalkan. Saya merupakan manusia yang penuh dengan dosa dan tipu muslihat. Dan saya sulit untuk menemukan jalan keluar dari masalah-masalah ini. YA ROBB TSABBIT QOLBI 'ALA DIIN-IK.


untuk zifa (entah sampai kapan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar